Rabu, 07 Maret 2012

RUMUS-RUMUS BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANG


A.    RUMUS BANGUN DATAR
a.     Persegi
Bangun persegi memiliki 4 buah simetri putar dan 4 buah simetri lipat.
Rumus :
·         Keliling : 4 x s
·         Luas : s x s (s2)
S = sisi
b.     Persegi panjang
Bangun persegi  panjang memiliki 2 buah simetri putar dan 2 buah simetri lipat.
Rumus :
·         Keliling : 2 x (p+l)
·         Luas : p x l
P= panjang
L= lebar
c.      Segitiga
1.      Segitiga sama kaki
Bangun segitiga sama kaki memiliki 1 buah simetri putar dan 1 buah simetri lipat.
2.      Segitiga sama sisi
Bangun segitiga sama sisi memiliki 3 buah simetri putar dan 3 buah simetri lipat.
3.      Segitiga siku-siku
Bangun segitiga siku-siku tidak memiliki simetri lipat dan memiliki 1 buah simetri putar.
4.      Segitiga sembarang
Bangun segitiga sembarang tidak memiliki simetri lipat dan memiliki 1 buah simetri putar.
Rumus :
·         Keliling : AB+BC+AC
·         Luas : ½  x a x t
a = alas
t= tinggi
d.     Jajargenjang
Bangun jajargenjang memiliki 2 buah simetri putar dan tidak memiliki simetri putar.
Rumus :
·         Keliling: AB+BC+CD+AD
·         Luas: a x t
a=alas
t=tinggi
e.     Trapesium
1.      Trapesium  sembarang
Bangun trapesium sembarang memiliki  1 buah simetri putar dan tidak memiliki simetri lipat.
2.      Trapesium sama kaki
Bangun trapesium sama kaki  memiliki 1 buah simetri putar dan 1 buah simetri lipat.
3.      Trapesium siku-siku
Bangun trapesium siku-siku memiliki 1 buah simetri putar dan tidak memiliki simetri lipat.
Rumus :
·         Keliling : AB+BC+CD+DA
·         Luas: ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi
f.        Layang-layang
Bangun layang-layang memiliki 1 simetri putar dan 1 simetri lipat
Rumus:
·         Keliling: 2(AB+BC)
·         Luas: ½ x d1 x d2
d = diagonal
g.     Belah ketupat
Bangun belah ketupat memiliki 2 buah simetri lipat dan 2 buah simetri putar.
Rumus :
·         Keliling : 4 x s
·         Luas: ½ x d1 x d2
d = diagonal

B.    RUMUS BANGUN RUANG
a.     Kubus
Rumus:
·         Luas permukaan: 6 x s2 =6s2
·         Volume: s x s x s= s3

b.     Balok
Rumus:
·         Luas permukaan: 2{(p x l)+(p x t)+(l x t)}
·         Volume: p x l x t
c.      Limas
Rumus:
·         Luas permukaan: La + jumlah luas segitiga pada bidang tegak
·         Volume : 1/3 x La x t
La=luas alas
t= tinggi
d.     Prisma
Rumus:
·         Luas permukaan : (2 x La)+(K x t)
·         Volume: La x t
La= luas alas
K= keliling alas
t= tinggi
e.     Tabung
Rumus:
·         Luas permukaan: 2 π r (r+t)
·         Luas selimut: 2 π r t
·         Volume : π r2 t
π= 22/7 atu 3,14
r= jari-jari alas
t= tinggi tabung
f.       Kerucut
Rumus:
·         Luas permukaan: π r (r+s)
·         Luas selimut: π r s
·         Volume: 1/3 π r2 t
r= jari-jari lingkaran alas
s= panjang garis pelukis kerucut
t= tinggi kerucut
g.     Bola
Rumus :
·         Luas permukaan: 4 π r2
·         Volume: 4/3 π r3
r= jari-jari bola


Selasa, 06 Maret 2012

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


1. Pengertian Teknologi

Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, technologiatechne yang berarti ‘keahlian’ dan logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam pengertian yang sempit, teknologi mengacu pada objek benda yang dipergunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti mesin, perkakas, atau perangkat keras.

Dalam pengertian yang lebih luas, teknologi dapat meliputi pengertian sistem, organisasi, juga teknik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, pengertian teknologi menjadi semakin meluas, sehingga saat ini teknologi merupakan sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis penggunaan dan pengetahuan tentang alat dan keahlian, dan bagaimana ia dapat memberi pengaruh pada kemampuan manusia untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada di sekitarnya.

Jadi teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih maksimal. Dengan demikian, secara sederhana teknologi bertujuan untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan manusia,Teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin , material  dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan tekhnik. Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan  yang sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi.


2. Pengertian Teknologi informasi dan komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagiandari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua yang teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi(Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6)

Teknologi informasi juga adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.


3. Pengertian TIK dalam bidang pendidikan

Pemanfaatan TIK dalam pendidikan di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi kesatuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pendidikan masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya interaksi imbal balik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari narasumber belajar atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan movie) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi.

Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih lebih bila materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkanterjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi videoconference yang dijalankan berdasar teknologi Internet, memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi puncak seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK.


4 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam 
pendidikan. 

Di gerbang milenium ketiga, peradaban manusia telah maju begitu rupa. Banyak pencapaian yang telah diraih, mulai dari yang sifatnya “nilai-nilai” (penghargaan atas kemanusiaan, kebebasan, hak atas informasi, dan semacamnya) hingga ke penemuan berbagai artefak kebudayaan.

Jauh sebelum penghujung milenium kedua tiba, revolusi teknologi informasi telah merambah ke segenap pelosok bumi. Berbagai perangkat teknologi yang ditemukan telah menghadirkan definisi baru tentang ruang dan waktu. Seiring dengan itu, berbagai proses sosial yang berwujud transformasi terjadi di mana-mana. Istilah yang paling populer untuk menjelaskan situasi ini adalah “globalisasi”. Secara sederhana, globalisasi dapat dipahami sebagai sebuah proses sosial yang meruntuhkan batas-batas, sehingga dunia menjelma sebagai sepetak kampung. Globalisasi bukan semata fenomena ekonomi, tetapi juga menyangkut transformasi ruang dan waktu. Revolusi teknologi informasi dan massifnya intensitas komunikasi tingkat global memungkinkan manusia sekarang ini untuk melangsungkan model interaksi yang lambat laun berubah. Intensifikasi hubungan tingkat dunia ini selanjutnya akan melahirkan pola-pola relasi baru dalam bidang ekonomi, sosial, politik, komunikasi, pola perilaku sehari-hari, dan termasuk relasi antar-individu.

Meminjam cara penggambaran yang dibuat oleh Jean-Francois Lyotard, globalisasi dapat digambarkan demikian: seorang pemuda kampung di pedalaman Madura sedang mengobrol dengan saudaranya yang bekerja di sebuah hotel Amerika di Arab Saudi dengan menggunakan telepon genggam produk Finlandia, simcard yang dimodali oleh perusahaan Malaysia, dengan jasa piranti lunak buatan Australia. Dia sedang memesan jam tangan Swiss, dan sedang dipertimbangkan apa akan dikirim dengan jasa pengiriman perusahaan Belanda atau lewat tetangganya yang akan pulang ke kampung halaman.

Riwayat globalisasi sebagai efek lebih jauh dari berbagai produk teknologi dan sains dapat ditelusuri jauh ke belakang. Adalah filsuf Inggris Francis Bacon (1561-1626) yang mula-mula meneguhkan metodologi ilmiah yang menjadi motor penggerak perkembangan sains, yakni dengan memperkenalkan metode (penalaran) induktif. Dalam paham Bacon, arah kerja filsafat dibalik: daripada mempersoalkan final causes (teleologi), filsafat sebaiknya mulai menyibukkan diri dengan efficient causes(kausalitas). Dari sini, eksprimentasi dan observasi kemudian didaulat sebagai ruh sains. Dan filsafat pun kemudian diberi basis praktis untuk kehidupan sehari-hari, sehingga dari situlah muncul diktum: knowledge is power (pengetahuan adalah kekuasaan).

Sains atau pengetahuan ilmiah bekerja dengan prinsip keterukuran. Cita-cita sains adalah kehendak untuk memegang kendali kehidupan dengan lebih besar, atau, dalam bahasa Giddens, untuk “membentuk sejarah menurut tujuan kita sendiri”. Dengan pencapaian sains dan teknologi, dunia diharapkan dapat lebih stabil dan tertata. Akan tetapi, kenyataannya, dunia yang hadir saat ini tak seperti yang diperkirakan oleh para pemikir itu. Bukannya menjadi lebih terkendali, dunia saat ini tampaknya menjadi tak terkontrol, menjadi dunia yang lari tunggang langgang (runaway world). Proses globalisasi membentuk corak masyarakat yang penuh risiko. Capaian-capaian ilmu pengetahuan dan teknologi manusia memang telah sanggup mengantarkan manusia pada status ontologis keserbapastian (ontological security). Namun, di sisi lain, berkat iptek pula, manusia dewasa ini terjebak dalam situasi keserbatakpastian, yang merupakan konsekuensi logis yang inheren dari sistem relasi yang diciptakan manusia sendiri (manufactured uncertainties). Relasi manusia dengan alam dan lingkungan, dengan dukungan teknologi industri yang eksploitatif, ternyata melahirkan efek-efek destruktif seperti pemanasan bumi, perusakan lapisan ozon, polusi, dan semacamnya. Risiko yang lahir dari pola-pola relasi itu tak syak lagi akan menjadi ancaman bagi keberadaan hidup manusia itu sendiri.

Pembicaraan mengenai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk kegiatan pembelajaran yang belakangan ini marak dilakukan dalam konteks uraian di atas seperti dimaksudkan untuk mengarahkan produk teknologi agar dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan pengembangan pendidikan. Maksudnya, pembicaraan tentang pemanfaatan teknologi informasi untuk pembelajaran sebenarnya berlangsung di atas kesadaran bahwa bagaimanapun fungsi produk teknologi itu dapat saja “lepas kendali” dan justru bergerak di wilayah yang dipandang negatif.

EVOLUSI MANUSIA PURBA


Sebagian besar para ilmuwan berpendapat bahwa manusia hidup sekitar 2 juta tahun yang lalu. Tetapi manusia barangkali berawal dari perkembangan leluhurnya yang hidup pertama kali 4 juta tahun yang lalu. Leluhur pra-manusia adalah mahkluk yang menyerupai manusia yang berjalan tegak dengan ukuran yang kecil.
Para ilmuwan yakin bahwa manusia dan kera besar, seperti simpanse, gorilla, orang utan berasal dari leluhur yang sama. Fosil-fosil makhluk kuno yang menyerupai manusia dan kera besar menunjukkan kesamaan, termasuk kesamaan ukuran otak. 
Kisah evolusi manusia pun dimulai dengan adanya perubahan iklim. Kira-kira 15 juta tahun yang silam suatu jalur hutan tropik mulai mengering ketika jumlah curah hujan menurun. Jalur itu membentang dari pantai timur Afrika menembus Arabia dan India sampai Asia Tenggara. Hutan-hutan yang lebat itu menipis lalu menghilang di seluruh tempat kecuali di daerah paling basah yang berada di tepi-tepi sungai dan danau sehingga terbentanglah daerah luas sabana dan tanah hutan terbuka. Pada awal masa perubahan ekologi ini terjadi evolusi Ramapithecus, yakni mata rantai antara manusia dan primata yang lam-lain.
Para ilmuwan berpendapat bahwa hominid kuno mungkin masih memiliki rambut sebanyak rambut leluhurnya, tetapi badannya lebih kecil dan giginya sangat berbeda. Karena hidup di tanah yang tak berhutan lagi atau pada pinggiran hutan, Ramapithecus terpaksa mengganti makanan khas hutan yang biasanya, yakni dedaunan dan buah-buahan, dengan sayuran dan biji-bijian yang dicarinya di tanah. Mula-mula Ramapithecus hanya melewatkan waktu sebentar setiap harinya untuk makan di tanah; waktu selebihnya dihabiskan dengan berkeliaran, bermain-main, tidur dan mencari tempat berlindung di pepohonan yang sudah dikenalnya. Sikap berdiri tegaknya paling banter tentu masih sempoyongan, walaupun tentunya sikap tersebut lebih mudah dipertahankan pada waktu makhluk itu berlari dengan jarak-jarak dekat, namun, karena Ramapithecus bertampang dan berperi laku mirip kera, banyak ahli antropologi sekarang yakin bahwa makhluk tersebut sudah membawa bibit-bibit Homo sapiens yang akan datang kemudian.
Para ahli antropologi tidak yakin bagaimana terjadinya evolusi dari Ramapithecus ke makhluk yang sangat mungkin merupakan keturunannya, yakni Australopithecus.
Kesenjangan dalam catatan fosil selama beberapa juta tahun memberikan peluang untuk berspekulasi mengenai periode tersebut. Bukti yang ada hanya menunjukkan bahwa Ramapithecus mungkin telah hidup pada masa hanya delapan juta tahun yang lalu, sedangkan bukti bagi Australopithecus diketahui hanya dari masa lima juta tahun yang lalu.
Para ahli biologi evolusi dengan hati-hati berspekulasi bahwa kesenjangan yang lamanya tiga juta tahun itu ditempati oleh suatu leluhur yang tak dikenal dari Australopithecus. Tetapi sekalipun para ahli antropologi tidak mengetahui dengan jelas apa yang terjadi pada Ramapithecus, mereka yakin bahwa Australopithecus adalah hominid yang sangat sukses. Walaupun sisa tinggalannya hanya terdapat di Afrika, namun orang telah dapat mengenai empat jenis, dan kini fosil-fosil tetap bermunculan begitu cepat sehingga kerap kali bagi ilmuwan sulitlah menempatkan semuanya dalam peta evolusi.
Leluhur manusia mulai berkembang secara terpisah dari leluhur kera besar sekitar 10 hingga 5 juta tahun yang lalu. Hal ini menandai permulaan perkembangan hominid. Para ahli antropologi berpendapat bahwa hominid pertama termasuk mahkluk yang menyeru pai manusia disebut Australopithecines. Australopithecines per tama muncul sekitar 4 juta tahun yang lalu di afrika.
Australopithecines keli hatan sangat berbeda dari manusia modern. Wajahnya lebih menyerupai simpanze, tetapi mereka dapat berdiri dan berjalan diatas ke dua kakinya. Gigi taringnya lebih kecil dan kurang tajam dibandingkan dengan gigi taring kera besar. Wajahnya lebar dan menonjol. Besar otaknya sekitar sepertiga ukuran manusia modern. Gerahamnya besar dan rata cocok untuk mengunyah makanan. Makanannya adalah buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serangga.
Australopithecines termasuk dalam golongan Australopithecus. Spesies paling awal dari Australopithecus adalah Australopithecus anamensis yang muncul di Afrika sebelah timur sekitar 4 juta tahun yang lalu. Spesies ini kemudian berkembang sekitar 3,7 juta tahun yang lalu menjadi Australopithecus afarensis. Fosil yang ditemukan di Hadar Ethiopia memiliki tinggi 107 cm  dan berat sekitar 27 kg, berjenis kelamin wanita dan diberi nama “Lucy” ukuran otaknya sama besar dengan ukuran otak simpanze.
Sekitar 3 juta tahun yang lalu Australopithecus africanus meng gantikan Australopithecus afaren sis. Fosil mahkluk ini memiliki tengkorak yang lebih bulat dan otak yang sedikit lebih besar dibandingkan A. afarensis. Namun dalam hal yang lain tidak ada perbedaan.
Secara evolusioner Australopithecus africanus berkembang menjadi dua spesies, A. boisei dan A. robustus. Keduanya dikenal sebagai australopithe-cines  yang tegap. Mereka memilili geraham yang lebih besar dan rahang yang sangat kuat dibandingkan dengan ketiga spesies Australopithecus.
Ketiga spesies yang lebih awal disebut australopithecines ramping. Australopithecines tegap muncul sekitar 1,5 hingga 1 juta tahun yang lalu. Spesies australopithecus sangat dekat hubungannya dengan hominid yang lebih awal Ardipithecus ramidus, yang hidup di Ethiopia sekitar 4,4 juta tahun yang lalu. Manusia awal adalah perkembangan dari australopithecine tegap sekitar 2 juta tahun yang lalu. Homo habilis adalah spesies manusia yang paling tua.
Homo habilis memiliki otak yang jauh lebih besar dibandingkan dengan australopithecine, tetapi hanya setengah ukuran otak manusia modern. Gerahamnya lebih kecil dan wajahnya tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan australopithecine. Makanan mereka buah, serangga, tanaman lainnya dan daging sebagai tambahan. Homo habilis jantan memiliki ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Homo habilis betina.
Lebih dari 1 ¾  juta tahun yang lalu Homo habilis berkembang menjadi species manusia yang lebih maju dan disebut Homo erectus. Spesies ini berdiri tegak dengan ketinggian 150 cm, memiliki tengkorak yang lebih tebal, dahi yang lebar dan rahang yang besar dan tak berdagu.  Tengkoraknya memiliki tonjolan alis, geraham yang lebih kecil, wajah yang lebih kecil, dan wajah yang tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan Homo habilis. Dalam perjalanan evolusinya Homo erectus, ukuran otak betul-betul berkembang hingga mencapai ukuran sedikit lebih kecil dari otak manusia modern.  Homo erectus jantan memiliki ukuran lebih besar dari Homo erectus betina.
Beberapa fosil Homo erectus yang paling awal ditemukan di Afrika, berumur lebih dari 1 ¾ juta tahun yang lalu. Beberapa anggota spesies bermigrasi dari Afrika ke Asia dan Eropa. Homo Erectus sampai di pulau Jawa 1 juta tahun yang lalu, barangkali lebih dari 1 ¾ juta tahun yang lalu. Sekitar 600 ribu tahun yang lalu spesies ini telah menyebar ke Asia Utara. Homo Erectus sampai di Eropa sekitar 700 tahun yang lalu.
Homo erectus barangkali adalah manusia pertama yang menguasai penggunaan api. Orang-orang ini juga telah menggunakan pakaian. Dengan berpindah ke utara dan berjumpa dengan dinginnya musim dingin mereka membutuhkan api dan pakaian. Homo erectus lebih trampil menggunakan alat dibandingkan dengan Homo habilis. Mereka menciptakan kapak tangan dari batu. Fosil sisa-sisa binatang banyak ditemukan di lokasi penemuan fosil Homo erectus. Para ilmuwan belum yakin apakah binatang ini mati dibunuh predator atau diburu manusia. Makanan utama Homo erectus adalah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, serangga, dan binatang kecil.
Sekitar 400 ribu hingga 300 ribu tahun yang lalu Homo erectus berkembang menjadi spesies baru manusia yang disebut Homo sapiens. Karena proses evolusi itu berjalan secara bertahap, para ilmuwan sulit menentukan secara tepat kapan Homo Sapiens pertama kali muncul.
Kata Homo sapiens berarti manusia yang bijaksana. Semua manusia yang hidup saat ini termasuk dalam spesies Homo sapiens. Tetapi Homo sapiens yang paling awal jauh berbeda dari manusia modern.
Homo sapiens pertama sangat mirip dengan Homo erectus. Perbedaan utama diantara mereka adalah dimilikinya tengkorak yang lebih tinggi dan lebih bulat. Namun seperti halnya Homo erectus, Homo sapiens pertama memiliki wajah yang lebar yang menonjol disekitar mulut dan hidung, mereka juga memiliki tulang alis yang besar dan rendah, juga dahi yang menonjol. Orang ini tidak memiliki dagu, satu hal yang hanya dimiliki manusia modern.
Ukuran otak Homo sapiens awal bervariasi secara luas, ada yang seperti Homo erectus akhir, dan ada yang mendekati ukuran manusia modern. Homo sapiens awal kira-kira memiliki tinggi yang sama dengan manusia modern. Perbedaan ukuran antara jantan dan betina yang sangat menonjol seperti pada hominid awal mulai berkurang pada Homo sapiens.
Manusia Neanderthal adalah satu tipe awal Homo sapiens yang hidup di Eropa dan Timur tengah mulai 130 ribu hingga 35 ribu tahun yang lalu. Tipe-tipe yang berbeda dari Homo sapiens awal tinggal di bagian Afrika, Eropa dan Asia selama periode ini.
Manusia Neanderthal memiliki badan yang besar dan berotot. Mereka memiliki wajah yang menonjol, tulang alis yang besar dan dahi yang rendah. Sebagian besar tidak memiliki dagu, tetapi memiliki otak yang besar, rata-rata ukuran otaknya lebih besar dari manusia modern.
Mereka lebih pintar berburu dan membuat alat dibandingkan dengan manusia awal prasejarah. Mereka kadang berburu kuda, rusa kutub, dan mamot, tetapi mereka lebih trampil menangkap kelinci dan binatang kecil lainnya.   Neanderthal membuat peralatan batu yang bervariasi, yang digunakan untuk memotong binatang, memasak, mengupas kulit binatang, dan mengukir kayu. Neanderthal adalah manusia pertama yang menguburkan mayat mereka.
Manusia modern pertama muncul sekitar 100 ribu tahun yang lalu di Timur tengah dan Afrika. Manusia ini memiliki dagu, dahi yang tinggi, dan wajah yang lebih kecil dan tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan wajah awal Homo sapiens. Manusia modern awal juga tidak memiliki tulang alis besar dan memiliki tengkorak yang lebih tinggi dan lebih bulat. Para ilmuwan mengklasifikasikan manusia modern sebagai Homo sapiens sapiens, yakni sub spesies dari Homo sapiens. Para ahli Antropologi yakin bahwa manusia modern pertama adalah perkembangan dari tipe awal Homo sapiens.
Perbedaan Ras manusia berhubungan erat dengan asal-usul manusia. Fisik manusia modern berubah secara bertahap dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga sulit untuk menggambarkan garis pemisah diantara mereka. Kelompok manusia yang telah tinggal selama ribuan tahun di suatu tempat di bagian bumi ini, cenderung akan berbeda penampilannya dibandingkan dengan kelompok manusia lainnya yang tinggal di bagian lain bumi.
Perbedaan ini barangkali karena adanya penyesuaian dengan lingkungan setempat. Sebagai contoh manusia yang leluhurnya dari beberapa generasi tinggal di iklim panas, cenderung akan memiliki kulit yang gelap. Pigmen gelap membantu melindungi kulit dari terbakar matahari dan mengurangi resiko kangker kulit. Australia adalah negara dengan penderita kanker kulit terbanyak, karena memang penduduk kulit putih australia bukan asli orang australia.
Sejumlah besar komunitas jenis manusia purba pernah hidup di jawa; nama-nama seperti Anthro-popithecus erectus, Meganthropus palaeojavanicus, Pithecanthropus duboisii, Hemanthropus, Javan thropus soloensis, Sinanthropus, Hylobates giganteus, Homo modjo kertensis, Homo dubius, Homo trinilis. Homo primigenius, dan Homo erectus sering disebut. Mereka sebenarnya merupakan fosil satu jenis Homo erectus yang bervariasi, yang sisa-sisa kerangkanya juga ditemukan di Afrika dan Asia.
Beberapa analisis yang baru-baru ini ini dilakukan menunjukkan bahwa batu apung vulkanik yang terdapat di sekeliling fosil benar-benar berumur sekitar dua juta tahun. Jika hal ini mencerminkan umur fosil secara akurat, maka fosil
yang ditemukan di jawa hanya lebih muda sedikit daripada fosil H. erectus tertua yang ditemukan di Afrika.
Jawa merupakan tempat di bagian paling timur yang diketahui pernah didiami oleh manusia primitif ini, dan jika mereka pergi lebih jauh lagi berarti mereka melakukan perjalanan melintasi laut. Mereka dapat bertahan hidup, bahkan berkembang cepat dan tidak berubah selama beberapa ratus ribu tahun. Perpindahan ke jawa bertepatan dengan periode yang relatif dingin ketika permukaan air laut lebih rendah dari sekarang, sehingga memudahkan migrasi antar pulau bagi manusia, binatang dan tumbuhan.
Riset genetis mengenai kombinasi dan variasi DNA dalam nukleus dan mitokondria manusia hidup yang baru-baru ini dilakukan, menunjuk kan bahwa manusia moderen mung kin benar berasal dari Afrika, sekitar 200 ribu tahun yang lalu.
Namun suatu penolakan penting terhadap teori ini menyatakan bahwa dibandingkan populasi H. erectus yang menetap, hampir tidak mungkin populasi H. sapiens yang membentuk koloni memiliki strategi hidup yang jauh lebih baik dari pada manusia asli H. erectus sehingga menggantikannya.
Menarik untuk berikutnya tiba, yaitu manusia proto-Melayu yang hidup membudidayakan lahan. Keturunan mereka dapat ditemukan di antara penghuni Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat, suku Tengger di jawa Timur, suku Dayak di Kaliman tan dan suku Sasak di Lombok.
Akhirnya, manusia Austronesia atau deutero-Malayu yang berasal dari Taiwan dan Cina bagian selatan datang melalui laut ke Malaysia, Filipina dan Indonesia. Mereka kemungkinan tiba di jawa antara 1.000-3.000 tahun yang lalu.
Keturunan mereka sekarang mendo minasi daerah-daerah Indonesia bagian barat; mereka pandai dalam bertanam padi dihuma dan sawah, irigasi, pembuatan keramik, serta ketrampilan yang tinggi untuk membuat peralatan dari batu .
Salah satu situs terkenal yang meru pakan peninggalan manusia ini ditemukan di sekitar desa Tugu di sebelah utara Bandung. Kelompok manusia ini tidak berhenti di Indonesia, dengan perahu mereka terus berlayar dan mendiami atau mengkoloni pulau-pulau sampai Selandia Baru, P. Easter, Hawai dan Madagaskar.
Dengan dimulainya pemukiman menetap, sekitar 2.500 tahun yang lalu, maka kehidupan spiritual mulai berkembang. Kepercayaan ini mungkin didasarkan pada penyembahan atas nenek-moyang mereka, dan struktur batu mega litik yang berkaitan dengan pemakamanjuga ditemukan di berbagai tempat seperti Wonosari dan Pakuaman di jawa, serta Marga tengah dan Gilimanuk di Bali .
Upacara adat pemakaman semakin meluas pada jaman logam tertua sekitar 2.000 tahun yang lalu. Suatu kawasan pemakaman jaman perunggu ditemukan di sekitar Kuningan, Jawa Barat. Benda terindah dan paling khas yang dibuat pada jaman perunggu adalah "genderang kuningan" yang diberi hiasan indah sekali, beberapa di antaranya diimpor dari daratan Asia, tetapi benda lainnya yang disebut "moko", telah dibuat di jawa dan Bali bahkan sejak jaman dulu.
Benda-benda yang terbuat dari perunggu yang ditemukan di Gilimanuk diperkirakan berumur hampir 7.000 tahun. Berbagai benda keramik berhiasan juga ditemukan. Semua menunjukkan adanya organisasi serta stratifikasi sosial yang mantap, konsep-konsep keagamaan, serta kemampuan kerja yang baik.
Benda-benda lainnya sangat sulit ditafsirkan, terutama karena tidak adanya pengetahuan dasar mengenai benda tersebut. Salah satu contoh adalah adanya benteng sepanjang satu kilometer yang letaknya strategis karena dibangun di puncak gunung. Benteng ini dibuat dari tanah dan dilengkapi dengan parit-parit dan dinding. Di tempat benteng ini berdiri sekarang terdapat perkebunan Argasari, terletak antara Facet dan Santosa, Bandung Selatan.
Piramid megalitik berukuran besar tetapi telah ditumbuhi tanaman liar juga ditemukan di Cikakak, Pelabuhan Ratu. Selain itu juga terdapat banyak batu-batu kuburan kuno, sayangnya informasi tentang obyek-obyek ini sekarang hanya dapat ditemukan melalui cerita-cerita kepercayaan.
Flores, pulau di bagian timur Indonesia ini dihuni oleh manusia seperti 'hobbit', mahkluk rekaan dalam buku 'The Lord of The Ring' karangan JRR Tolkien itu, jutaan tahun lalu. Waktu ini lebih awal dari yang semula diperkirakan, 800 ribu tahun lalu.
Studi ilmiah menunjukkan, manusia 'hobbit' penghuni awal (hominins) Pulau Flores ini tiba satu juta tahun yang lalu. Hal ini ditunjukkan dari artefak yang ditemukan di suatu situs arkeologi baru, seperti dilansir dari Reuters, Kamis ini.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan majalah ilmiah Nature, para peneliti mengatakan temuan mereka menguatkan bahwa hominins ini berkembang menjadi manusia seperti hobbit atau disebut 'manusia Flores'. Manusia Flores seperti hobbit ini mempunyai tinggi sekitar satu meter dan memiliki ukuran tengkorak sebesar jeruk pamello.
Sisa-sisa kerangka manusia Flores berusia 18 ribu tahun yang ditemukan sekitar 5 tahun lalu oleh ilmuwan itu, dinyatakan menjadi spesies yang sama sekali baru dalam dunia sains. Kerangka manusia Flores itu kemudian dinamakan Homo floriensis.
Kedatangan mereka juga dipercaya mengakibatkan kematian massal untuk kura-kura raksasa dan Stegondon sondaari, gajah kecil yang hidup di pulau itu. Dalam riset mereka, para ilmuwan juga mengatakan menemukan 45 alat-alat dari batu di Wolo Sege, di cekungan Soa, Flores.
Dipimpin oleh Adam Brumm dari Pusat Ilmu Arkeologi di Universitas Wollongong, New South Wales, Australia, para peneliti menggunakan data baru, metode dan menemukan bahwa peralatan batu digunakan sekitar satu juta tahun.
"Sudah jelas sekarang, bukti dari Wolo Sege, bahwa hominins Flores ada sekitar satu juta tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa non-selektif, kematian massal Stegondon sondaari dan kura-kura raksasa dapat mewakili kepunahan lokal atau regional," tulis mereka dalam makalah penelitiannya.
Manusia Flores diperkirakan sebagai keturunan Homo erectus, yang memiliki otak besar, berukuran penuh dan menyebar dari Afrika ke Asia sekitar dua juta tahun lalu.
Para ilmuwan menduga kalau Manusia Flores hidup pada waktu yang sama dengan manusia modern dan menjadi punah setelah letusan gunung berapi yang besar di pulau, sekitar 12 ribu tahun lalu.